Percepatan Hasil Belajar dengan Quantum
Teaching
Judul Buku : Quantum
Teaching
Penulis :
Bobbi DePorter, Mark Reardon, & Sarah Singer-Nourie
Penerbit :
Penerbit Kaifa
Cetakan :
Pertama, Maret 2014
Tebal : 283
halaman
ISBN :
978-602-7870-40-6
Sebagai guru yang memiliki pengaruh besar atas
kehidupan murid, metode-metode dalam Quantum Teaching ini didedikasikan untuk
melihat segala potensi yang ada dalam kelas. Bagaimana setiap karakter dapat
memiliki peran dan sukses dalam belajar, dengan memperhitungkan segala sesuatu
di dalam kelas—setiap kata, pikiran, tindakan, asosiasi, dan individu—bersama
dengan lingkungan, rancangan kurikulum, dan cara penyajiannya. Dengan asas utama
membawa dunia mereka ke dunia kita dan membawa dunia kita ke dunia mereka,
metode alternatif ini memiliki lima
prinsip tetap; segalanya berbicara dan mengirim pesan tentang belajar,
segalanya memiliki tujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap
usaha, serta rayakan apa saja yang patut dipelajari. Disingkat TANDUR;
tumbuhkan minat, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, lalu rayakan (halaman
40).
Mengorkestrasi suasana adalah langkah awal.
Menumbuhkan kekuatan terpendam niat menjadikan segalanya berbicara. Ini penting
untuk melihat sejauh mana minat siswa terhadap guru. Memperhatikan emosi siswa
juga dapat membantu guru mempercepat pembelajaran mereka. Termasuk bagaimana
teknik menjalin rasa simpati, saling pengertian dan saling memiliki,
menciptakan keriangan dan ketakjuban bagi mereka. Sejauh guru memasuki dunia
siswa, sejauh itu pula pengaruh yang guru miliki di dalam kehidupan mereka.
Keteladanan dalam membangun hubungan tersebut akan berdampak pada perbaikan
kredibilitas dan pengaruh (halaman 73).
Langkah selanjutnya adalah mengorkestrasi landasan
yang kukuh. Guru dapat menciptakan landasan kukuh dalam kelas dengan
menggariskan parameter dan pedoman yang jelas untuk diikuti siswa, antara lain;
tujuan, prinsip-prinsip, keyakinan, prosedur, kebijakan, peraturan, dan
kesepakatan bersama. Parameter-parameter ini harus jelas bagi semua siswa, dan
mereka harus berkomitmen mengikuti. Pedoman yang jelas akan menciptakan
lingkungan kelas yang aman, meningkatkan pengambilan risiko dalam belajar.
Mereka akan mengerti bahwa belajar itu mengandung risiko. Sekali kita
bertualang untuk belajar sesuatu yang baru, kita mengambil risiko besar di luar
zona nyaman. Sebagaimana apa pun yang terlalu nyaman, dapat menyebabkan
kebosanan dan rasa mandek. Dan itu tidak menguntungkan (halaman 96).
Mengorkestrasikan lingkungan yang mendukung menjadi
program selanjutnya karena pengaruhnya yang juga riskan terhadap kemampuan
siswa untuk berfokus dan menyerap informasi. Guru akan bisa memberikan lebih
banyak dengan usaha lebih sedikit. Peningkatan seperti poster ikon akan
menampilkan isi pelajaran secara visual, sementara poster afirmasi menguatkan
dialog internal siswa. Alat bantu belajar dapat menghidupkan gagasan abstrak
dan mengikutsertakan pelajar kinestetik. Pengaturan bangku, pembuatan jurnal,
kerja kelompok, dan transisi merupakan metode-metode yang patut dicoba pula
(halaman 116).
Mengorkestrasi kesuksesan siswa dapat dilakukan
dengan perancangan pengajaran yang menyertakan mereka, mempersiapkan kesuksesan
mereka, dan melibatkan setiap kecerdasan dan modalitas mereka. Dengarkan
siswa-siswa mengantisipasi, berpartisipasi, dan memperagakan kejeniusan yang terlepas.
Tugas guru sebagai Quantum Teacher adalah sedapat mungkin menyajikan kurikulum
dengan ketakjuban, minat, pesona, dan antusiasme. Dengan menerapkan ketrampilan
penyesuaian modalitas, menimbulkan citra, mengarahkan fokus, inklusif, dan
spesifik dengan tindakan nonverbal yang kongruen dalam paket presentasi yang
berbeda-beda, akan menambah kejelasan komunikasi. Strategi dalam pemfasilitasan
juga layak untuk diorkestrasikan. Metode KEG; know it, explain it, get it, metode membaca pendengar atau
memengaruhi perilaku melalui tindakan, termasuk pula dalam penciptaan strategi
berpikir, adalah soal pemfasilitasan dalam belajar. Ketrampilan belajar serta
ketrampilan hidup, juga merupakan bagian yang dibidik oleh buku yang merupakan
sari dari 18 tahun pengalaman dan penelitian dengan lebih 25.000 siswa plus
sinergi ratusan guru dari segala penjuru dunia ini.*
(Nur Hadi, Harian Bhirawa, 18 Juli 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar