Jumat, 18 Juli 2014

Percepatan Hasil Belajar dengan Quantum Teaching



Percepatan Hasil Belajar dengan Quantum Teaching



Judul Buku  :  Quantum Teaching
Penulis        :  Bobbi DePorter, Mark Reardon, & Sarah Singer-Nourie
Penerbit       :  Penerbit Kaifa
Cetakan       :  Pertama,  Maret 2014
Tebal           :  283 halaman
ISBN           :  978-602-7870-40-6

Sebagai guru yang memiliki pengaruh besar atas kehidupan murid, metode-metode dalam Quantum Teaching ini didedikasikan untuk melihat segala potensi yang ada dalam kelas. Bagaimana setiap karakter dapat memiliki peran dan sukses dalam belajar, dengan memperhitungkan segala sesuatu di dalam kelas—setiap kata, pikiran, tindakan, asosiasi, dan individu—bersama dengan lingkungan, rancangan kurikulum, dan cara penyajiannya. Dengan asas utama membawa dunia mereka ke dunia kita dan membawa dunia kita ke dunia mereka, metode alternatif ini memiliki lima prinsip tetap; segalanya berbicara dan mengirim pesan tentang belajar, segalanya memiliki tujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, serta rayakan apa saja yang patut dipelajari. Disingkat TANDUR; tumbuhkan minat, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, lalu rayakan (halaman 40).
Mengorkestrasi suasana adalah langkah awal. Menumbuhkan kekuatan terpendam niat menjadikan segalanya berbicara. Ini penting untuk melihat sejauh mana minat siswa terhadap guru. Memperhatikan emosi siswa juga dapat membantu guru mempercepat pembelajaran mereka. Termasuk bagaimana teknik menjalin rasa simpati, saling pengertian dan saling memiliki, menciptakan keriangan dan ketakjuban bagi mereka. Sejauh guru memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang guru miliki di dalam kehidupan mereka. Keteladanan dalam membangun hubungan tersebut akan berdampak pada perbaikan kredibilitas dan pengaruh (halaman 73).
Langkah selanjutnya adalah mengorkestrasi landasan yang kukuh. Guru dapat menciptakan landasan kukuh dalam kelas dengan menggariskan parameter dan pedoman yang jelas untuk diikuti siswa, antara lain; tujuan, prinsip-prinsip, keyakinan, prosedur, kebijakan, peraturan, dan kesepakatan bersama. Parameter-parameter ini harus jelas bagi semua siswa, dan mereka harus berkomitmen mengikuti. Pedoman yang jelas akan menciptakan lingkungan kelas yang aman, meningkatkan pengambilan risiko dalam belajar. Mereka akan mengerti bahwa belajar itu mengandung risiko. Sekali kita bertualang untuk belajar sesuatu yang baru, kita mengambil risiko besar di luar zona nyaman. Sebagaimana apa pun yang terlalu nyaman, dapat menyebabkan kebosanan dan rasa mandek. Dan itu tidak menguntungkan (halaman 96).
Mengorkestrasikan lingkungan yang mendukung menjadi program selanjutnya karena pengaruhnya yang juga riskan terhadap kemampuan siswa untuk berfokus dan menyerap informasi. Guru akan bisa memberikan lebih banyak dengan usaha lebih sedikit. Peningkatan seperti poster ikon akan menampilkan isi pelajaran secara visual, sementara poster afirmasi menguatkan dialog internal siswa. Alat bantu belajar dapat menghidupkan gagasan abstrak dan mengikutsertakan pelajar kinestetik. Pengaturan bangku, pembuatan jurnal, kerja kelompok, dan transisi merupakan metode-metode yang patut dicoba pula (halaman 116).
Mengorkestrasi kesuksesan siswa dapat dilakukan dengan perancangan pengajaran yang menyertakan mereka, mempersiapkan kesuksesan mereka, dan melibatkan setiap kecerdasan dan modalitas mereka. Dengarkan siswa-siswa mengantisipasi, berpartisipasi, dan memperagakan kejeniusan yang terlepas. Tugas guru sebagai Quantum Teacher adalah sedapat mungkin menyajikan kurikulum dengan ketakjuban, minat, pesona, dan antusiasme. Dengan menerapkan ketrampilan penyesuaian modalitas, menimbulkan citra, mengarahkan fokus, inklusif, dan spesifik dengan tindakan nonverbal yang kongruen dalam paket presentasi yang berbeda-beda, akan menambah kejelasan komunikasi. Strategi dalam pemfasilitasan juga layak untuk diorkestrasikan. Metode KEG; know it, explain it, get it, metode membaca pendengar atau memengaruhi perilaku melalui tindakan, termasuk pula dalam penciptaan strategi berpikir, adalah soal pemfasilitasan dalam belajar. Ketrampilan belajar serta ketrampilan hidup, juga merupakan bagian yang dibidik oleh buku yang merupakan sari dari 18 tahun pengalaman dan penelitian dengan lebih 25.000 siswa plus sinergi ratusan guru dari segala penjuru dunia ini.*

(Nur Hadi, Harian Bhirawa, 18 Juli 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar