Minggu, 12 Juli 2015

Lindungi Kekayaan Budaya dengan Ikut Lomba Penulisan Cerita Rakyat 2015

Lindungi Kekayaan Budaya dengan Ikut Lomba Penulisan Cerita Rakyat 2015

Thu, 05/28/2015 - 11:45
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Ditjen Kebudayaan menyelenggarakan Lomba Penulisan Cerita Rakyat 2015. Kegiatan yang berlangsung sejak Mei-Oktober 2015 ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas bercerita di kalangan masyarakat dalam rangka melindungi kekayaan budaya.

Politik Teror dalam Pengamatan Chomsky



Politik Teror dalam Pengamatan Chomsky
(Versi 1)





Judul Buku  :  How The World Works
Penulis        :  Noam Chomsky
Penerbit       :  Penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka)
Cetakan       : Pertama, Februari 2015
Tebal           : xi + 443 halaman
ISBN           :  978-602-291-059-6

Kamis, 09 Juli 2015

Haru Biru Percintaan Resepsionis



Haru Biru Percintaan Resepsionis




Judul Buku  :  Daisuki Da Yo Fani-Chan
Penulis        :  Winda Krisnadefa
Penerbit       :  Penerbit Qanita (PT Mizan Pustaka)
Cetakan       :  Pertama,  Juni 2014
Tebal           :  298 halaman
ISBN           :  978-602-1637-36-4

Senin, 06 Juli 2015

Tujuan Hidup Tak Sekadar Uang



Tujuan Hidup Tak Sekadar Uang
(Versi 1)



Judul Buku  :  I Love Monday
Penulis        :  Arvan Pradiansyah
Penerbit       :  Penerbit Kaifa
Cetakan       :  Pertama,  Maret 2015
Tebal           :  299 halaman
ISBN           :  978-602-7870-43-7

Sukses dengan Strategi BATIC



Sukses Memakai Strategi BATIC




Judul Buku  : BATIC
Penulis        : Remaja Tampubolon, Irfan Prasatya, A.G. Purwanto Edi, Yasier Utama
Penerbit       : Penerbit Kaifa
Cetakan       : Pertama, Oktober 2014
Tebal           : 169 halaman
ISBN           : 978-602-7870-63-5

Jumat, 03 Juli 2015

Laporan Pertanggungjawaban Lomba Cerpen Jawa Pos Radar Kudus (20 Desember 2014)



Memaknai ‘Ibu’

Saya sempat mengeluh ketika Panitia menyodorkan naskah-naskah lomba hanya dalam jarak beberapa jam menjelang pengumuman pemenang. Alasan saya, bagaimana saya bisa menemukan ‘mutiara’ dalam rentang waktu kilat? Sebenarnya mudah saja jika saya memakai metode kilat, yakni memukul naskah-naskah tersebut dari keberesan EyD. Tapi seperti pengalaman saya sebelumnya, hampir semua peserta terjungkal pada EyD. Masalah ini sebenarnya menggambarkan betapa buruknya pengajaran materi Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah. Sebab, dari kecakapan EyD itu dapat langsung terbaca perihal kecakapan siswa dalam membaca, memaknai, untuk kemudian (syukur-syukur) menjadi penulis sastra. Saya jadi penasaran bagaimana proses pengajaran para guru Bahasa Indonesia dalam memberikan materi.

Laporan Pertanggungjawaban Lomba Menulis Cerpen MA. Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara (18 Mei 2014)



Surat Terbuka untuk Geraha yang Rajin Membaca


Dear Sobatku Geraha yang rajin membaca, apa kabarmu? Sehatkah? Selama dirimu masih doyan baca, aku yakin kau sehat-sehat saja, karena membaca adalah asupan gizi penting untuk seorang calon penulis berbakat sepertimu. Selama kau terus membaca, saya yakin, tulisanmu akan terus lahir, jika kau memang serius ingin menjadi penulis. Membaca cerpenmu, saya sebagai penikmat sekaligus penulis fiksi yang ditunjuk untuk mengkritisi karyamu dan juga teman-temanmu yang lain, jadi amat tergelitik. Tampaknya, kamu penyuka budaya Korea ya? Itu terlihat dari tulisanmu yang berjudul “BUDAYAKU BERHARGA DI NEGERI TETANGGA” yang seharusnya ditulis “Budayaku Berharga di Negeri Tetangga”.