Lindungi Kekayaan Budaya dengan Ikut Lomba Penulisan Cerita Rakyat 2015
Thu, 05/28/2015 - 11:45
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Internalisasi Nilai dan
Diplomasi Budaya, Ditjen Kebudayaan menyelenggarakan Lomba Penulisan
Cerita Rakyat 2015. Kegiatan yang berlangsung sejak Mei-Oktober 2015 ini
bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas bercerita di kalangan
masyarakat dalam rangka melindungi kekayaan budaya.
Indonesia
adalah negara yang kaya akan budaya. Keberagaman suku dan adat
istiadat membuat Indonesia menjadi negeri yang sangat unik dengan latar
belakang yang menarik seperti cerita rakyat yang diyakini oleh
masyarakat daerah asalnya, baik dalam jenis mite, legenda maupun
dongeng.
Namun,
saat ini cerita rakyat kurang diminati oleh masyarakat. Banyaknya
jenis cerita dari luar negeri membuat masyarakat, khususnya anak-anak
beralih untuk meminati jenis cerita tersebut padahal cerita rakyat
Indonesia sendiri selain juga memiliki banyak aspek
pendidikan, filosofi dan manfaat, orisionlitas dan khas budaya bangsa
Indonesia.
Cerita
rakyat mengandung ajaran budi pekerti atau pesan yang mendidik.
Melalui cerita rakyat dapat dikembangkan sifat-sifat positif, misalnya
menghormati orang tua, menghargai orang lain, kasih sayang, kejujuran,
persahabatan, dan gotong royong. Dengan penyampaian yang mudah dan
menarik diharapkan masyarakat terutama anak-anak sadar untuk menjadi
pribadi yang lebih baik. Cerita rakyat tentunya memiliki kesan sejarah
dan budaya yang kental sehingga melalui cerita rakyat masyarakat
khususnya anak-anak dapat mencintai dan mengenal budaya dan bangsa
Indonesia.
Pendaftaran
lomba penulisan cerita rakyat dibuka dari Juni hingga Agustus 2015.
Dengan tema ‘Cerita Rakyat sebagai Wahana Pembangunan Karakter Bangsa’,
peserta dapat menulis kembali cerita rakyat yang bersumber pada cerita
rakyat Indonesia dengan versinya sendiri baik dalam jenis mite, legenda,
maupun dongeng. Ada dua kategori yang dilombakan, yaitu cerita rakyat
untuk anak dan cerita rakyat untuk umum.
Setiap
naskah yang dikirimkan wajib karya orisinil perorangan yang belum
pernah dipublikasikan dimanapun dan bersumber pada cerita rakyat
Indonesia. Cerita rakyat ini diharapkan merupakan cerita yang belum
banyak digali di masyarakat. Setiap peserta bisa mengirimkan satu judul
naskah dengan panjang 10.000-15.000 karakter (10-15 halaman) tanpa
gambar atau ilustrasi. Judul setiap cerita yang dibuat bebas dan tidak
mengandung SARA, pornografi, dan kekerasan.
Setiap naskah dan identitas penulis (KTP/Kartu Pelajar) dapat dikirim dalam bentuk softcopy ke panitia lomba ke alamat email kekayaanbudaya@gmail.com atau
hardcopy ke alamat: Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi
Budaya, Kompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 10. Jl. Jenderal Sudirman,
Senayan, Jakarta Pusat. Telepon: (021) 5725047/5725564. Peserta juga
dapat mem-follow akun twitter @budayasaya dan fanspage FB
kebudayaanindonesia.
Bagi
pemenang lomba disiapkan hadiah menarik berupa uang tunai mulai dari
Rp5.000.000 – Rp30.000.000. Selain itu juga disediakan hadiah hiburan
untuk enam orang masing-masing Rp2.000.000. Melalui lomba ini
Kemendikbud berharap dapat mendokumentasikan cerita-cerita rakyat yang
dimiliki Indonesia dan menanamkan nilai-nilai budaya sehingga dapat
teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari. (Aline Rogeleonick, Sumber: kebudayaan.kemdikbud.goSumber info;http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4242
Sdh tau dr kmarin2, cuma blm ada ide hehe
BalasHapusCoba hunting mitos/dongeng setempat, Mbak... Ayo majukan Jepara :-D
Hapus