Sukses Memakai Strategi BATIC
Judul Buku : BATIC
Penulis : Remaja Tampubolon, Irfan Prasatya,
A.G. Purwanto Edi, Yasier Utama
Penerbit : Penerbit Kaifa
Cetakan : Pertama, Oktober 2014
Tebal : 169 halaman
ISBN : 978-602-7870-63-5
Dalam buku ini Anda akan diajak menyelami perihal
BATIC yang bukan batik. BATIC merupakan kepanjangan dari Be Brave, Action Oriented, Totality, Integrity, dan Committed to Excellence.
Kematian, merupakan pesan dari Tuhan bahwa hidup
sangat singkat. Menghebatkan hidup menjadi tak bisa ditawar demi mencapai
kebaikan. Dengan kematian seharusnya kita menjadi pribadi yang lebih optimis
dan lebih berani dengan apapun yang akan terjadi di depan (hal. 25).
Selanjutnya action
oriented. Karena hidup hanya sementara, pastikan setiap tindakan
benar-benar bermakna. Saat masalah hadir bertamu, banyak yang malah duduk diam
terpaku, merenungi nasib, mencari alasan mengapa ini bisa terjadi. Padahal
setiap langkah sekecil apa pun akan mampu memberikan peluang perubahan yang
luar biasa.
Totality,
menjadi daya dorong selanjutnya (hal. 77). Ada sebuah nasihat bagus dari Nelson Mandela,
‘The greatest glory in living lies not in
never failing but in rising every time we fall’. Saat kegagalan terjadi,
biasanya energi kita melemah. Inginnya justru menghindar dan menjauh dari
aktivitas yang seharusnya dilakukan. Padahal jawaban yang seharusnya dibutuhkan
adalah ‘berani dan hadapi’. Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut.
Keberanian adalah tatkala kita terus berjalan untuk menembus rasa takut. Jangan
sembunyi di balik dalih bekerja cerdas, sebab kerja cerdas muncul setelah bekerja keras. Landasi kerja keras dengan
cinta yang energinya begitu luar biasa. Dalam sebuah penelitian, Gallup pernah mengungkap
bahwa orang yang bekerja sekadar mencari uang, energi dan vitalitasnya
sangatlah rendah.
Integrity adalah
sebuah konsistensi tindakan yang dilakukan karena ada nilai dan prinsip. Integritas
juga bermakna kualitas, tak asal kerja, tak asal omong, tak asal langkah. Ikhlaskan
tenaga agar langkah terasa ringan. Tak perlu mempermasalahkan berhasil atau tak
berhasil, urusan kita hanyalah memaksimalkan usaha. Energi kekhawatirannya
dipakai untuk melakukan yang terbaik hari ini.
Terakhir, committed
to excellence, berkontemplasi dalam perjalanan, tingkatkan hidup dalam
level maksimal, teliti apa yang selama ini kita sibukkan, dan jadilah orang
pertama yang memberi/membalas kebaikan yang sudah dilakukan oleh orang lain.
Jadikan semua yang telah dilalui sebagai pengalaman berharga. *
(Nur Hadi, Harian Galamedia, Senin 8 Juni 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar