Senin, 06 Juli 2015

Sukses dengan Strategi BATIC



Sukses Memakai Strategi BATIC




Judul Buku  : BATIC
Penulis        : Remaja Tampubolon, Irfan Prasatya, A.G. Purwanto Edi, Yasier Utama
Penerbit       : Penerbit Kaifa
Cetakan       : Pertama, Oktober 2014
Tebal           : 169 halaman
ISBN           : 978-602-7870-63-5


Dalam buku ini Anda akan diajak menyelami perihal BATIC yang bukan batik. BATIC merupakan kepanjangan dari Be Brave, Action Oriented, Totality, Integrity, dan Committed to Excellence.
Kematian, merupakan pesan dari Tuhan bahwa hidup sangat singkat. Menghebatkan hidup menjadi tak bisa ditawar demi mencapai kebaikan. Dengan kematian seharusnya kita menjadi pribadi yang lebih optimis dan lebih berani dengan apapun yang akan terjadi di depan (hal. 25).
Selanjutnya action oriented. Karena hidup hanya sementara, pastikan setiap tindakan benar-benar bermakna. Saat masalah hadir bertamu, banyak yang malah duduk diam terpaku, merenungi nasib, mencari alasan mengapa ini bisa terjadi. Padahal setiap langkah sekecil apa pun akan mampu memberikan peluang perubahan yang luar biasa.
Totality, menjadi daya dorong selanjutnya (hal. 77). Ada sebuah nasihat bagus dari Nelson Mandela, ‘The greatest glory in living lies not in never failing but in rising every time we fall’. Saat kegagalan terjadi, biasanya energi kita melemah. Inginnya justru menghindar dan menjauh dari aktivitas yang seharusnya dilakukan. Padahal jawaban yang seharusnya dibutuhkan adalah ‘berani dan hadapi’. Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut. Keberanian adalah tatkala kita terus berjalan untuk menembus rasa takut. Jangan sembunyi di balik dalih bekerja cerdas, sebab kerja cerdas muncul setelah  bekerja keras. Landasi kerja keras dengan cinta yang energinya begitu luar biasa. Dalam sebuah penelitian, Gallup pernah mengungkap bahwa orang yang bekerja sekadar mencari uang, energi dan vitalitasnya sangatlah rendah.
Integrity adalah sebuah konsistensi tindakan yang dilakukan karena ada nilai dan prinsip. Integritas juga bermakna kualitas, tak asal kerja, tak asal omong, tak asal langkah. Ikhlaskan tenaga agar langkah terasa ringan. Tak perlu mempermasalahkan berhasil atau tak berhasil, urusan kita hanyalah memaksimalkan usaha. Energi kekhawatirannya dipakai untuk melakukan yang terbaik hari ini.
Terakhir, committed to excellence, berkontemplasi dalam perjalanan, tingkatkan hidup dalam level maksimal, teliti apa yang selama ini kita sibukkan, dan jadilah orang pertama yang memberi/membalas kebaikan yang sudah dilakukan oleh orang lain. Jadikan semua yang telah dilalui sebagai pengalaman berharga. *

(Nur Hadi, Harian Galamedia, Senin 8 Juni 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar