Rabu, 25 Januari 2017

Psikologi Perempuan (1)



Psikologi Perempuan (1)



Pagi itu, Joko Thole melihat sebuah kejadian luar biasa. Setelah berbilang hari senantiasa terdengar riuh ribut dan yang sekerabatnya dari dapur rumah Pak Suparman, pagi itu ia mendengar sebuah kejadian mengharukan. Ia pun urung melanjutkan langkah ke warungnya Mbok Sumber.
“Saya minta maaf atas sikap saya yang kemarin ya, Mak… ,” suara Pak Supar terdengar memelas.
“Makanya, kalau jadi lelaki itu mesti ana anu anu, jangan malah begini begitu, begini begitu. Apa kau pikir jadi perempuan itu ana anu anu? Apa kau pikir selama ini aku kurang begitu begini begitu? Mikir mikir…”

Malang benar nasibmu, Pak, batin Thole.
“Besok-besok jangan diulangi lagi. Jenuh aku dengan sifat anu anu anumu itu. Lak-laki kok kalau dinasihati malah anu anu anu. Kau pikir aku enggak eneg?! Anu anu anu… Apa kau pikir yang benar cuma lelaki saja, dan perempuan selalu salah?! Aku bosan dengan sikapmu yang anu anu anu itu…”
Mimpi apa kau sih, Pak, semalam? batin Thole lagi.
“Apa sekarang kau sudah insyaf dengan kelakuanmu yang kemarin itu?! Aku enggak mau lagi kau begini begitu begini…aku bosan dengan gayamu yang anu anu anu…”
Lantaran tak betah mendengar omelan sepanjang Anyer Panarukan  itu, Joko Thole pun kemudian…
“Demikianlah sifat perempuan, Pemirsa… ketika lelaki sudah minta maaf, yang terjadi justru ia ingin lelakinya muntah-muntah dengan suapan sebaskom kata-kata mutiaranya. Padahal lelakinya kan sudah minta maaf, ya, Pemirsa. Orang yang sudah minta maaf otomatis kan sudah enggak akan—kalau bisa mengulangi perbuatannya lagi? Betul enggak Pemirsa? Ataukah karena memang intelejensia kebanyakan perempuan itu kalah dengan lelaki ya, Pemirsa? Ataukah kebanyakan perempuan itu memang susah move-on ya, Pemirsa? Aku Ingat dengan hasil penelitiannya…aduh, siapa saya, aku lupa, Pemirsa. Coba nanti digooglng ya, Pemirsa. Aku kok melihat, yang salah justru sebenarnya...”
“Heh, ngomong apa kamu tadi?!!”Joko Thole langsung terlonjak begitu mendengar sentakan yang tiba-tiba itu. Perempuan itu!
Tanpa aba-aba, Joko Thole pun langsung kabur melesat dari tempatnya melakukan live streaming. “Padahal lelakinya tadi kan sudah berniat menentramkan suasana ya, Pemirsaaa…!” suara Joko Thole masih bergema meski semakin sayup-sayup.
“Heeehhhh…!!”
“Dasar pemuda anu anu anu… apa kau tak pernah diajari simbokmu bahwa menguping itu anu anu anu?!… Pantas saja kamu anu anu anu…!!”*




Gbr. Head of Woman. Pablo Picasso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar