Minggu, 29 September 2019

Petikan dari "Lauk dari Langit"nya Danarto

  

 ... ... ...

     "Apa yang dimaksud Allah dengan hujan ikan ini?" kata sang suami di dalam hati.
     "Apa yang dimaksud Allah dengan hujan ikan ini, tidak perlu kita ketahui," kata istrinya di dalam hati juga.
     "Mengapa tidak boleh kita ketahui?" kata suami di dalam hati.
     "Berkahnya akan berkurang," kata sang istri.
     "Mengapa berkahnya berkurang?"
     "Karena kita ingin mengetahui suatu rahasia, padahal bersyukur lebih baik."
     "Saya tidak mengerti."
     "Makanya lebih baik diam."
   ... ... ...



     Banyak ilapat Allah yang tidak perlu diketahui maknanya. Banyak pertimbangan untuk diam dari banyak gejala bagaimanapun musykilnya. Barangkali Tuhan lebih suka begitu. Atau kita sedang mengatasnamakan Tuhan? Bagaimana mungkin kita berani? Kita hanya pura-pura berani, Tuhan tahu itu. Atau kita menyikapi setiap gejala sebagai pahala dan bencana? Sebagai pahala karena kita suka. Sebagai bencana karena kesukaan kita menimbulkan kesedihan bagi yang lain.


Dicuplik dari "Lauk dari Langit", dalam 'Ikan-Ikan dari Laut Merah'nya Danarto. Terbitan Divapres, Desember 2016, hal 90.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar