Mengembangkan Kepribadian untuk Tampil
Menarik
Judul Buku : Growing
Your Attitude!
Penulis :
Zizi Hefni
Penerbit :
Penerbit DIVA Press
Cetakan :
Pertama, April 2015
Tebal :
224 halaman
ISBN :
978-602-0806-07-5
Tampil menarik pasti menjadi dambaan semua orang.
Namun, semenarik apa pun penampilan fisik, tanpa disertai attitude yang baik, semua itu enggak ada nilainya. Membangun attitude yang baik bisa dimasukkan dalam
rentang wilayah ibadah hablum minan naas.
Semakin kualitas diri bertumbuh, semakin manfaat pula kita terhadap sesama.
Lalu apa saja sih yang bisa diperbaiki demi menumbuhkan attitude positif kita?
Pertama, adalah kecantikan batin (inner beauty). Kecantikan ini akan
semakin terpancar tatkala semakin baik kita dengan sesama, juga dengan
lingkungan sekitar. Segala potensi yang dimiliki diberdayakan semaksimal
mungkin pada jalur kebaikan, lantaran di situlah sebenarnya letak kualitas
manusia. Kedua, yaitu kedisiplinan. Yang terpenting bukanlah dapat berbuat apa
pun pada saat kapan pun, melainkan dapat melaksanakan segala sesuatu pada waktu
yang telah ditetapkan. Intinya adalah pada manajemen waktu yang baik. Sesuai
sabda Rasulullah Saw: “Pergunakanlah lima
perkara sebelum datang lima
perkara yang lain. Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sehatmu, sempatmu
sebelum sempitmu, masa mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu.” (HR.
Baihaqi).
Ketiga, memupuk sifat empati. Secara naluriah,
empati sebenarnya sudah tumbuh dalam jiwa setiap manusia. Di usia 0-1 tahun,
bayi bisa menangis hanya karena ia melihat atau mendengar bayi lain menangis.
Di usia 1-2 tahun, empati itu berkembang. Saat balita melihat orang lain sedih,
ia akan mulai berpikir bahwa kesedihan yang dirasakan orang tersebut tidak
seharusnya ditanggung sendiri (hal.48). Keempat yaitu, kesopanan. Jika kita
butuh bantuan, maka mintalah bantuan dengan cara yang baik. Saat mendapatkan
pertolongan maka berterima kasihlah. Jika lewat di depan orang, katakan
permisi. Sifat rendah hati adalah kunci pengembangan attitude selanjutnya. Rendah hati akan mendorong terbentuknya sikap
realistis, ingin membuka diri untuk dapat terus belajar, menghargai, mendengar
pendapat orang lain, memelihara dan menumbuhkembangkan sikap tenggang rasa,
serta mewujudkan kesederhanaan.
Keenam adalah sifat toleransi, yang amat dibutuhkan
terlebih bagi seseorang yang hidup di sebuah negara yang plural. Rasulullah
Saw. bahkan tak pernah mencela salah satu pihak yang berlawanan pendapat
dengannya. Kesabaran adalah sifat yang juga harus dilatih demi mengembangkan attitude positif. Kesabaran akan
menuntun pada ketenangan hati, yang berimbas pada pikiran sehingga akan
memudahkan untuk mencari jalan keluar untuk masalah-masalah yang dihadapi.
Kedelapan adalah sifat kedermawanan. Sifat ini akan menyelamatkan kita dari
kecintaan terhadap dunia secara berlebihan dan memahami hakikat kebahagiaan
yang sebenarnya.
Hidup hemat juga merupakan bagian dari pengembangan attitude menuju perbaikan kualitas diri.
Hemat berhubungan erat dengan kesabaran dan perhitungan yang matang. Orang yang
hemat, pastilah orang yang sabar, sebab untuk sampai pada tujuan yang sudah
diinginkan, ia harus melalui proses yang tepat dan tidak gegabah. Berhemat
berarti punya manajemen dan planning.
Kita belajar menahan nafsu dengan cara memilah-milah, mana yang termasuk
kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan. Keramahan adalah attitude dasar selanjutnya yang harus
ada dalam diri tiap orang. Keramahan adalah fondasi pergaulan untuk memudahkan
hubungan intrapersonal dengan orang lain. Kita bisa mengimplementasikannya
dengan sikap murah senyum, berbicara dengan lembut dan santun, menghormati yang
lebih tua, atau menyayangi yang lebih muda.
Kemandirian juga merupakan sikap yang harus kita
bangun kemudian. Baik kemandirian spiritual, kemandirian sosial, apalagi
kemandirian personal, amat dibutuhkan untuk mematangkan tanggungjawab dalam
menetapkan tindakan. Buku ini mengurai banyak hal tentang apa saja yang mesti
kita perbaiki demi membentuk kepribadian menarik di mata Allah dan hamba-Nya.*
(Nur Hadi, Majalah Walida, Oktober 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar