Rabu, 29 Januari 2020

Menyanjung Diri Sendiri

MENYANJUNG DIRI SENDIRI



Ada banyak hal yang belum aku mengerti tentang segala sesuatu di sekitarku. Jika dirimu tahu jawabannya, tolong berbagilah denganku.

Salah satunya adalah hal berikut; Beberapa 'sastrawan', 'kritikus', dan entah siapa lagi sering mengatakan bahwa menulis sastra itu susah, menulis puisi, cerpen, novel (yang baik) itu susah. Benar-benar susah. Bagi dia yang tahu karya yang baik/bagus itu sukar dibuat, maka pekerjaan menulis itu memang susah.


Yang tidak aku mengerti, lantas buat apa kita mendatangkan para 'sastrawan jempolan' itu ke forum-forum pelatihan kepenulisan kalau tahu bahwa menulis itu adalah pekerjaan yang sulit dikerjakan, bahkan hampir mustahil (dalam artian kemampuan menulis kemungkinan hanya dimiliki oleh mereka yang berbakat)?? 'Sastrawan' semacam itu dalam penglihatanku terlihat seperti orang yang menyanjung diri sendiri, betapapun orang lain tidak menganggap/mendengar sanjungannya itu.

Mungkin hanya saya yang beranggapan bahwa sastra bisa dimiliki dan dibuat oleh semua orang. Kendati oleh orang yang tak mengerti sastra sekalipun. Sebab, di hadapan mereka ini, ketika disuruh menulis sesuatu yang indah, mereka setidaknya sudah beranggapan bahwa tulisan mereka indah. Betapapun bagi orang lain, tidak (bahkan bisa jadi menggelikan). Semua hal akan terlihat indah, saat dirimu mau melihat di mana letak keindahannya. Semua hal akan terlihat cacat, saat kau berniat mencari kecacatannya. Sebab, kita makhluk.
Patokan-patokan hanya digunakan oleh mereka yang butuh menilai dan membutuhkan penilaian. Sementara bagi mereka yang tidak butuh, kebebasan berkarya adalah anugerah.

Gambar; diambil dari Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar