Jumat, 03 Februari 2017

Gus Miek, Sebuah Nasihat

Beliau adalah penggagas Majlis Dzikrul Ghofiliin. Sebuah bentuk zikir sekaligus mengingat para waliyullah.
 Beliau sendiri konon diketahui memiliki karamah yang sempat membuat tercengang orang yang bersuuzhan kepadanya (ketika beliau dituduh kiai abangan, suatu ketika orang tersebut justru "diperlihatkan"/melihat beliau salat di atas sebuah pohon). Hal ini mengingatkan saya tentang "hanya para wali yang bisa 'melihat' para wali". Sayangnya cerita itu samar-samar saya dengar, jadi gak bisa cerita detail deh.
Yang saya ketahui tentang beliau dari Alm. H. Umar Mansyur (guru saya), konon beliau suka berdakwah di tempat-tempat maksiat, macam tempat pelacuran, dll. Saya sempat berziarah ke makam beliau. Adem. Auranya berbeda ketika berziarah ke makam Sunan Gunung Jati yang terkesan 'singup' dan seram. Mungkin lantaran kebiasaan beliau sewaktu masih 'gesang', yang begitu dekat dengan 'wong cilik', sementara Kanjeng Sunan biasa dikelilingi 'para bangsawan'. Lagipula, budaya mengemis di makam Sunan Gunung Jati sungguh memprihatinkan.
Pernah suatu ketika beliau (Gus Miek/Hamiem Djazuli) masuk ke dalam sebuah kamar seorang pelacur. Si pelacur sudah berniat melayani, namun beliau malah mengajak wudu. Bisa dibayangkan mental dan ketenangan hati beliau, tentunya. Sebab konon, seketika itu juga, si pelacur langsung taubat. Wallahu 'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar