‘Mewaspadai’ Penanda Kosong
Dalam ilmu linguistik, kita pasti akan mengenal apa yang disebut sebagai
‘penanda kosong’. Makna yang dibawa penanda ini begitu mudah dimanfaatkan oleh
pengucapnya, sehingga terkesan menimbulkan kekosongan makna. Semua orang bisa
memanfaatkan deretan penanda kosong ini sesuka dan sesuai keinginannya,
seolah-olah makna dari penanda kosong itu telah tersampaikan, padahal tindakan
mereka justru menihilkan makna yang ada. Sebagai contoh dalam deretan penanda
kosong ini; kebenaran, keadilan, kebahagiaan, keindahan, Tuhan, rakyat, dsb.