Ibu Penyu yang Pemberani
Wajah Miyu, si ibu penyu itu, berubah khawatir begitu melihat perubahan langit
yang terjadi dengan begitu cepatnya. Dari yang tadi cerah, mendung kemudian
berduyun-duyun datang di atas laut. Mengundang kilat yang sesekali membelah
langit, dan ombak yang tiba-tiba menjadi besar.
Bukan soal dirinya yang kini tengah terapung-apung di tengah lautan
lepas. Ombak yang tiba-tiba mengganas juga tak dihiraukannya. Miyu memutuskan
mengakhiri pencarian makanan untuk hari itu. Ia harus segera pulang ke pantai
untuk membawa anak-anaknya ke tempat yang nyaman. Dari tempatnya sekarang ia
bisa melihat bahwa mendung tebal juga menggantung di atas pantai tempat di mana
anak-anaknya berada. Miyu khawatir jika nanti ombak pantai semakin besar,
ditambah hujan deras, membuat beberapa anaknya terseret dan lalu terjebak arus
laut. Di puncak musim penghujan seperti ini ia memang tak mengizinkan mereka
turun ke laut sendirian.
Dengan gesitnya Miyu berenang melewati gelombang laut yang mengganas.
Sesekali ia menyelam, melesat di antara arus laut. Sesekali ia juga menyembul
ke permukaan, mengambil napas dan mengumpulkan tenaga kembali.
“Tolong… tolong…!”