Mencontoh Kiprah Pemimpin Teladan
Judul Buku : Super Hero!
Penulis : Robert Junaidi
Penerbit : Penerbit Palapa
Cetakan : Pertama, 2015
Tebal : 164 halaman
ISBN : 978-602-255-837-8
Amartya Sen dalam
Democracy and Its Global Roots (2004) mengatakan bahwa demokrasi
substansial berarti menumbuhkan kebebasan warga negara untuk menyuarakan
kepentingan, pendapat, suara, ide, dan gagasan untuk memengaruhi proses
kebijakan. Prosesnya berujung pada pengutamaan kepentingan rakyat dalam
mengambil kebijakan. Tak ada pengutamaan kepentingan pada penguasa,
kelompok, atau golongan tertentu. Di sinilah peran seorang pemimpin yang
berhati rakyat akan terlihat. Mereka akan rela mengorbankan kepentingan
dirinya, dan turut berperan sebagai penyambung lidah serta membela
kepentingan rakyat, layaknya seorang pahlawan.
Tengok saja misalnya kiprah Tri Rismaharini, Walikota Surabaya
periode 2010-2015 yang membawa banyak kemajuan bagi masyarakatnya.
Lulusan Institut Teknologi Surabaya jurusan arsitektur yang merupakan
penggagas ide lelang melalui internet ini berani menerapkan beberapa
kebijakan yang ia anggap relevan meskipun mendapatkan banyak tentangan.
Apalagi ia memang sudah menjadikan ketegasan sikap sebagai perisai
sebelum jabatan diserahkan kepadanya.
“Kalau tujuan bapak dan ibu sekalian memilih saya karena hanya ingin
mendapatkan materi, maka bapak dan ibu sekalian lebih baik tak usah
memilih saya,” demikian ujar Risma (hal. 47). Di bawah kepemimpinan
Risma, Surabaya adalah kota pertama yang melakukan terobosan bekerja
sama dengan pihak kementrian keuangan dalam hal pembagian data base yang
terhubung secara online memang sengaja ditujukan agar mudah saat
melakukan pencocokan data wajib pajak, sehingga tercipta pengelolaan
yang transparan.
Sosok yang tak segan memberikan keteladanan dengan turun langsung ke
jalan raya untuk mengurai kemacetan ini juga dikenal lewat kebijakannya
atas penutupan Gang Dolly—sebuah kompleks pelacuran yang disinyalir
terbesar se-Asia Tenggara. Dengan program-program pembinaan dan
pemberdayaan yang terencana, Risma berusaha menyelamatkan 1.449 mantan
PSK yang pernah ‘terjebak’ di sana. Tentu saja dengan risiko yang tak
main-main, lantaran ia kemudian mendapatkan ancaman dari pihak-pihak
yang merasa dirugikan dengan kebijakan itu.
Sosok lainnya adalah Abdullah Azwar Anas, bupati Banyuwangi yang
beberapa kebijakannya patut dicontoh lantaran amat memihak rakyat kecil.
Ia melarang mal-mal berdiri di tengah kota dengan alasan bisa menjadi
sumber kemacetan, menyuburkan budaya konsumtif, serta menyelamatkan
perekonomian pedagang kecil. Pasar-pasar tradisional ia revitalisasi
agar menjadi pasar yang lebih modern dan bisa bersaing melawan para
pemodal besar (hal. 136).
Selain itu dia juga tengah mengembangkan konsep ekowisata, yakni
berwisata dengan mendatangi tempat-tempat yang masih alami dalam rangka
menikmati keindahan alam serta memahami budaya setempat dengan cara
mempertahankan kelestarian lingkungan serta menjunjung kebudayaan lokal.
Atas kinerjanya dalam memasarkan kabupaten Banyuwangi secara sinergis,
Azwar bahkan mendapatkan gelar Indonesian Marketing Champions 2014 dari
MarkPlus untuk kategori kalangan pemerintah.
Keenam tokoh yang disorot buku ini masing-masing memang memiliki
prestasi yang tak boleh dianggap remeh. Ganjar Pranowo dengan gebrakan
pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Ridwan Kamil yang sempat
mendapatkan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2013 atas upayanya
mendukung kesetaraan gender dan pembangunan yang ramah anak. Serta sosok
Bima Arya Sugiarto yang berusaha menjadikan Bogor ‘bersih’ dalam arti
yang luas, menampakkan bahwa buku ini memang menyajikan kiprah-kiprah
positif yang layak dicontoh oleh daerah-daerah lain.
Sayangnya buku ini tak memaparkan perihal beberapa kontroversi
seputar sosok yang diapungkannya ke permukaan. Seperti misalnya yang
terlihat pada sosok kontroversial Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang
pada 2006 silam sempat dinobatkan oleh TEMPO sebagai salah satu dari 10
tokoh yang mampu mengubah Indonesia. Penyajian berita/informasi secara
berimbang, tentu saja tetap masih bisa dijadikan bahan pembelajaran.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar